Siapa yang ga kenal Uchy?? Cewek maniez, mungil ,pinter matematik, nyanyi, nulis, maen musik, dan seabrek keahlian lainnya yang membuat temannya mengidolakannya. Ga sedikit cowok keren di sekolah maupun di gerejanya naksir berat padanya, tapi salah satu kelemahan Uchy yang paling disebelin banyak penggemarnya adalah sifat cueknya yang berkadar tinggi.
Meskipun begitu, Uchy ga pernah kekurangan teman, selalu aja ada yang mengajaknya jajan, jalan, ataupun hanya sekedar ngobrol. Dengan kata lain, tiada hari tanpa Uchy’s story! Termasuk juga pengalaman Ray, anak baru yang lumayan keren dan juga jatuh hati pada Uchy sejak pertama kali bertemu sewaktu di perpustakaan kampus.
Ray, pindahan dari luar kota dan semakin semangat dalam pdkt-nya setelah tau bahwa ia satu gereja dengan Uchy! Dengan Pede alias percaya diri yang cukup tinggi jar...Yuda melakukan aksinya. Aksi surat cinta, pulang bareng, nonton bareng, kebaktian pemuda bareng, sms ataupun telpon-telponan sudah dilakukannya. Uchy yang maniez menanggapi dengan sopan dan hangat, malah membuat Ray jadi tambah Ge-er...
Akhirnya Ray nekat nembak Uchy! Uchy hanya tersenyum dan bertanya “Ray serius sayang sama Uchy? Kenapa?” Dengan semangat, Ray menuturkan semua kelebihan Uchy. Uchy maniez, pinter, cinta tuhan, baik, bla bla... Uchy menyarankan supaya Ray berdoa dulu untuk keputusan mereka pacaran, Ray langsung setuju meskipun masih bingung kenapa masalah pacaran aja harus berdoa?
Sehari, seminggu terlewatkan sudah. Ray menagih janji ketemuan lagi dengan Uchy sepulang kuliah untuk menjawab ya atau tidak jalan dengannya. Dalam benak Ray sudah banyak rencana yang ingin ia lakukan bersama Uchy, Ray ingin memamerkan Uchy kepada semua teman-teman saingannya, Ray ingin mengajak Uchy ke villa keluarganya di puncak, Ray ingin malam mingguan dengan acara cendle light dinner di cafe favoritnya.
Waktupun terus berlalu... Ray sudah resmi berpacaran dengan Uchy hampir sebulan lamanya, tidak terlihat bahagia seperti yang diinginkannya sebelumnya. Selama hampir sebulan, ga ada satupun rencana Ray yan berhasil dilakukannya bersama Uchy. Rasa gak puas, malu dan bosan bercampur dalam dirinya. Tapi rasa cintanya pada Uchy membuatnya bertahan, entah sampai kapan...kenapa Uchy menolak ketika Ray ingin menyatakan sayangnya dengan memberi ciuman, kenapa Uchy selalu menghindar waktu hanya berduaan dan lebih memilih beramai-ramai dengan tema, kenapa malam minggu selalu dihabiskan digereja bersama teman-teman pemuda yang lain.
Seperti malam minggu yang lau Uchy mengajak Ray ke persekutuan pemuda gereja. Tapi ada yang beda dengan malam minggu ini. Tema persekutuannya ‘Yuk Pacaran!’. Oom Peter, salah satu majelis muda di gereja mereka yang memimpin acara diskusi tersebut. Diskusi malam itu menyimpulkan bahwa anak-anak Tuhan tidaklah sama gaya pacarannya dengan orang kebanyakan. Tuhan allah yang kudus, maka Ia menginginkan anak-anakN ya pun kudus dalam segala hal, termasuk dalam berpacaran. Jadi dah-sah aja kita menyatakan kasih sayang untuk pacar kita, tapi harus tetap sesuai dengan yang Allah perkenankan. Dan kedua belah pihak harus saling menjaga agar gak jatuh ke dalam dosa dalam berpacaran. Ray akhirnya menyadari kesalahan motivasi rencana-rencana yang telah dibuatnya selama berpacaran dengan Uchy. Ternyata dia gak perlu merasa gak puas, malu dan bosan dengan gaya berpacarannya bersama Uchy. Malah ia bersyukur Uchy selalu manjaga hubungan pacaran mereka menjadi sehat. Ray semakin mengagumi Uchy karena meskipun cewek maniez berbakat itu menjadi idola tapi ia tetap sederhana dan memegang prinsip Kristen dalam bergaul.
“Gue suka gaya loe, Chy!” seru Ray sesampainya mereka di depan rumah Uchy sepulang dari gereja malam itu. Uchy tersenyum puas sambil mengucapkan doa syukur pada Allah, thank God! “Makasih Ray. Sampai besok ya!” Uchy melangkah masuk halaman rumah yang gak terlalu besar tapi penuh dengan aneka bunga kecil dan besar. “Met malam, Sayang. Tunggu gue cium loe kalo kita udah nikah, ya!” . Mendengar kata-katamkonyol campur pomantis Ray itu, Uchy tersenyum dan gak dapat menyembunyikan rona merah di pipinya. Ray mengendarai motor besarnya pulang sambil bersenandung bahagia dan puas. Gue bener-bener suka gaya loe, Chy!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar