“Wah, ga da musik pengiringnya neh, rasanya jadi ga semangat buat nyanyikan pujian!” Mungkin itu ungkapan hati kita kadang pada saat kita ibadah ato kebaktian kalo tiba-tiba listrik mati, ato pemain musiknya ga ada...Tapi kalo ada musik pengiring ato kita bawa pujian yang semangat baru deh kita jadi keep on fire jar, he,,, Ato kadang kita ga ikutan nyanyi gara-gara kita takut suara cempreng kita buat orang disekeliling pada ikutan asuransiin kupingnya takut kenapa-kenapa gara-gara denger suara kita yang super power itu... hehe Wah, gimana dunk??
Ungkapan pujian bagi Tuhan yang dinyatakan lewat lagu ga mutlak harus merdu dan memerlukan teknik vokal yang wah banget lho!! Tapi puji-pujian yang kita naikan bagi Tuhan adalah wujud syukur kita dan merupakan ungkapan janji juga harapan kita dalam setiap kata-kata lagu yang kita nyanyikan. Mazmur 103:2 bilang “ Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan jangan lah lupa segala kebaikan-Nya!”
Pujian kita melalui lagu yang kita nyanyikan merupakan ungkapan kerinduan hati untuk menyembah Tuhan kita. Apakah penyembahan kita akan terwujud dengan lagu-lagu irama lembut atau sebaliknya?? Sebenarnya yang perlu kita renungkan sejenak adalah bagaimana sikap hati kita saat kita menyembahnya baik dengan lagu atau permainan musik kita... Apakah hati kita sudah layak sebagai pemuji yang benar?? Atau hanya mencari popularitas dir sendiri agar kelebihan kita diakui manusia...:o
Memang masing-masing orang berbeda ada yang menyukai lagu-lagu yang berirama lambat menyentuh perasaan sebagai lagu penyembahannya, ada pula yang menyukai lugu-lagu yang berirama cepat yang membakar semangat dalam penyembahannya. Tidak ada yang bisa menclaim bahwa penyembahan itu harus dengan lagu berirama lambat atau sebaliknya...Bukan itu fokus yang kita tuju tetapi bagaimana kita mengatur dan membawa hati serta segenap keberadaan kita untuk masuk dalam tiap lagu yang kita nyanyikan bagi penyataan kemuliaan God dalam hidup kita.
Saat menyanyi belajarlah memfokuskan diri untuk membuka hati kita untuk mengingat kebaikan Tuhan dan yakinlah Roh Kudus akan memenuhi hati kita sehingga kita akan mendapatkan sukacita walaupun kita sedang didera pergumulan-pergumulan kehidupan kita.
Sekarang, mulailah berpikir untuk menjadi seorang pemuji yang benar (Maz 150 : 1-6). Seorang pemuji yang benar adalah seorang yang mempunyai hati yang benar dalam penyembahannya melalui puji-pujian (lagu), permainan alat musik... Ga perlu minder karena suara kita ga bagus atau permainan alat musik kita masih amatiran ...!!! Percayalah Tuhan ga pandang itu tapi dia pandang hati kita. Dan jangan pula berpikir kalo suara kita bagus dengan teknik vokal yang tepat dalam menyanyikan puji-pujian buat Tuhan sudah menjamin itu layak dan benar bagi Tuhan! Tidakkk!! Semuanya tergantung sikap hati kita pada saat kita menyanyikannya...Apakah bagi kemuliaan Tuhan atau kita mencuri kemuliaan Tuhan dengan keangkuhan kita????
Dan bila pada saat ibadah ga da iringan musik , tetaplah bersemangat dan ciptakan hati sebagai penyembah dan pemuji yang benar bagi Tuhan, yakinlah dihatimu akan memainkan alunan musik yang indah yang memjadikan hati kita lebih semangat dan sukacita dalam ibadah.
Bersyukurlah!!! Karena mungkin pada jaman nenek moyang kita dulu mana ada tuh yang namanya kyboard, gitar atau alat musik yang biasa dimainkan untuk mengiringi puji-pujian dalam ibadah... Eh, micropon juga ga da lo jadi bersyukur deh buat perkembangan musik gerja kita sekarang...
Jadi, terus memuji Tuhan dan layani Dia denga sikap hati yang benar sesuai dengan keberadaan kita!! Jadilah Daud-Daud jaman sekarang yang suka menyanyi dan memuji Tuhan dalam suka dan duka...Ottrrreee,he
Tidak ada komentar:
Posting Komentar