Senin, 04 Oktober 2010

Hikmat Dalam Berpenampilan

Salahkah kita bila mengikuti gaya atau trend masa kini? Pastinya nggak ada yang bakal bilang salah! Semua orang boleh dan sah-sah aja ngikutin trend. Kadang hal itu juga akan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang dalam pergaulan. Tuhan menciptakan manusia dengan ide dan pikiran yang cemerlang, namanya juga very very special created. So, pasti banyak kelebihannya dong! Nah, salah satunya adalah kemampuan untuk merancang pakaian.



Tuhan adalah pusat dari segala kekuatan yang ada di muka bumi ini. Kita dapat menarik perhatian dan menjadi berkat bagi orang lain bukan hanya dengan berpakaian trendy, tampil modis, gaul abis, tetapi banyak hal yang masih dapat kita lakukan.
Sekarang, marilah kita pertimbangkan bersama apakah cara berpakaian kita memuliakan Tuhan? Menjadi berkatkah? Adakah di dalamnya mengandung kesaksian tentang Dia? Atau pertimbangkanlah beberapa hal dibawah ini, yaitu pendapat kita mengenai gaya berpakaian :
a. Supaya kelihatan sexy
Jika kita mengandalkan keindahan tubuh kita saja, pastinya ada banyak jenis pakaian atau gaun yang sangat sexy di pasaran. Model pakaian yang gaul tentunya boleh dong, tapi jangan sampai pakaian yang kita kenakan menjadikan tubuh kita sebagai ruang pemeran bagi mata yang memandang. Memang sangat manusiawi bila kita ingin tampil cantik atau gagah. Di hadapan Tuhan pun kita wajib tampil sebaik mungkin, agar orang melihat bahwa kita benar-benar memuliakan Tuhan.
b. Supaya tidak kelihatan ‘kolot’ dan nggak old-fashion banget
Kadangkala kita berpikir kalo kita nggak ikutin trend kita akan kelihatan kampring banget alias kampungan. Dalam dunia fashion, istilah kolot udah basi karena fashion ibarat roda yang terus berputar dan tidak semua orang mampu mengikuti trend yang lagi ngetop. Sebenarnya kalo nggak mau dibilang kolot, kita harus banyak belajar, cari pengetahuan dan banyak baca untuk menambah ilmu.
c. Cuma pengen ngeramein dunia fashion yang lagi ngetop aja
Kalo sekedar untuk berpartisipasi ngeramein dunia mode atau fashion, kita harusnya menjadi partisipan yang mampu ‘bersaksi’ lewat penampilan. Gunakan hikmat Allah untuk mengambil keputusan. Sebagai orang yang berhikmat harusnya kita menjadi orang yang tahu dan mengerti pentingnya membuat hati Tuhan senang dan bahagia sehingga kita mampu tampil dengan tepat. Karena Tuhan akan kita muliakan lewat penampilan dan tingkah laku kita.
d. Pelampiasan atas kekesalan terhadap aturan baku
Dalam kehidupan keluarga kita, pasti ada aturan baku yang mesti kita patuhi, baik dalam etika berbicara dan juga berpakaian. Pastinya jangan sampai kita ngorbanin aturan keluarga hanya untuk ngikutin trend. Karena harapan orang tua adalah ingin melihat anak-anaknya tumbuh dangan baik dan wajar. Pastinya nggak ada orang tua yang maksa anak cowoknya pakai sarung, singlet dipadukan dengan sepatu kets warna merah. Kebayang kan, gimana jadinya? Atau orang tua nyuruh anak ceweknya pakai kebaya kalo berpergian or jjs (jalan-jalan sore), tentu nggak mungkin kan?
e. Lagi dalam gank yang trendy abis
Jika hal tersebut terjadi, maka kita akan terikat dalam rantai yang memaksa kita untuk mengikuti aturan yang ada di dalam komunitas tersebut, termasuk dalam hal bermode. Dalam Amsal 22:24-25 tertulis peringatan tentang pergaulan bagi kita. Ketika kita mengalami seperti yang tertulis dalam firman itu maka berusahalah tetap menjadi teladan agar orang lain dapat berubah dan kita memberikan pengaruh positif bagi mereka.. Pastinya Firman Tuhan merupkan cermin yang dapat memperlihatkan segala sesuatu yang kita perlukan. Sebab didalamnya ada pengertian tentang pergaulan dan hikmat yang besar.
f. Menghargai hadiah dari teman atau pacar
Bukanlah sesuatu yang buruk bila kita mau menghargai pemberian (pakaian) dari orang lain apalagi dari orang yang spesial. Tapi kita harus pandai untuk menempatkan diri dalam posisi yang baik dan benar. Karena kita sering tidak menyadari kalo kita udah mengecewakan Tuhan dalam hal berpenampilan. Misalnya waktu ke gereja, pakaian yang kita kenakan sulit sekali dibedakan apakah pantas untuk dikenakan ke gereja atau tidak. Malahan banyak anak muda datang ke gereja dengan pakaian seperti akan pergi ke diskotik atau pub.

Apakah kita mengahadap Tuhan dengan mengutamakan penampilan saja agar menjadi pusat perhatian bahkan hanya sebagai ajang fashion yang berakhir dengan saling mengejek?
Kalo kita sudah berpikiran dan berpendapat bahwa ibadah merupakan ajang pentas fashion dan mode atau merupakan kebodohan belaka, kita harus cepat-cepat bertobat dan menanggalkan pemikiran tersebut sebab itu hanya menghambat iman kita kepada Tuhan. (1 Korintus 2 :14)
Buatlah Tuhan terkesan dengan penampilanmu terlebih dalam pikiran, perkataan dan perbuatanmu, jangan cuma casingnya saja yang bagus dalamnya juga harus didandani. Selamat merenungkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar