Senin, 04 Oktober 2010

Menanamkan Semangat dan Tanggung jawab dalam Pelayanan

Sebenarnya kita ditempatkan Tuhan di dunia ini dengan salah satu tujuan mulia yaitu “Pelayanan”. Karena harusnya hidup kita memberikan arti bukan hanya hidup untuk makan, bernafas, dan memenuhi tempat saja.
Kita sebenarnya diciptakan, diselamatkan, dipanggil dan diperintahkan oleh Tuhan untuk malayani-Nya.Sekarang bagaimana seharusnya sikap dan tindakan kita untuk melayani Tuhan.



TERIMALAH TUGAS KITA
Perlu kita sadari bahwa kita hidup untuk sesuatu, entah itu karier, olahraga, hobi, kakayaan ataupun popularitas. Wah, sebenarnya tidak satupun dari hal itu yang akan membawa kita pada kekekalan.
Tahukah kita bahwa pelayananlah yang menjadi jalan setapak bagi kita dalam mencapai kekekalan itu. Kita dapat menemukan arti hidup kita dalam pelayanan.
Firman Tuhan berkata, “Kita masing-masing menemukan arti dan fungsi kita sebagai bagian dari tubuh-Nya.”(band.Roma 12;5)
Tuhan ingin memakai kita untuk membuat perubahan di dalam dunia-Nya. Sungguh merupakan hal yang luar biasa jika kita dipercayakan dan diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk melakukannya. Bukanlah hal penting berapa lama kita hidup, tapi berapa banyak yang bisa kita berikan untuk kehidupan kita.
Jika kita diharuskan untuk terlibat dalam pelayanan, apa alasan kita yang kadang kita harus buat-buat? Abraham sudah lanjut usianya, Yakub nggak kokoh, Lea nggak menarik, Yusuf berkali-kali menghadapi krisis, Musa ternyata orang yang gagap, Gideon orang nggak mampu, Samson bergantung, Rahab seorang yang nggak bermoral, Daud melakukan perselingkuhan dan banyak menghadapi masalah keluarga, Elia mau bunuh diri, Yeremia hilang semangat, Yunus enggan, Naomi seorang janda, Yohanes Pembaptis sebetulnya orang yang eksentrik, Petrus meledak-ledak dan pemarah, Marta banyak khawatir, wanita Samaria mengalami beberapa perkawinan yang gagal, Zakheus tidaklah terkenal, Tomas memiliki keraguan, Paulus memiliki kesehatan yang buruk, dan Timotius pemalu.
Dari keanekaragaman Tokoh beserta karakter diatas, tapi Tuhan mamakai mereka semua dalam pelayanan-Nya. Dia pasti mau pakai kita juga lho, makanya mulai sekarang berhentilah utnuk mambuat alasan tapi tanamkan semangat dan tanggung jawab untuk memajukan pelayanan, karena kita sudah tahu apa yang apa arti dan kenapa kita memang harus melayani.

SEPENUH HATI
Firman Tuhan berkata agar kita “dengan segenap hati...melayani Tuhan.” (band. Efesus 6:6-7) Sesungguhnya menginginkan agar kita melayani-Nya dengan penuh kerinduan, bukan hanya karena kewajiban belaka. Cara kita tahu bahwa kita melayani Tuhan dengan hati kita yang pertama kita akan menemukan antusiasme. Ketika kita melakukan apa yang dari hati kita, tidak seorangpun perlu memotivasi kita maupun menantang tau mengecek kita.Karena kita mengerjakan dengan kesenangan dan keringanan hati kita. Akhirnya, kita tidak memerlukan penghargaan, tepuk tangan atau bayaran, kita sungguh sangat senang dengan pelayanan yang kita lakukan dan kerjakan ini.
Cara kedua melayani dari hati adalah keefektifan. Kapanpun kita melakukan pelayanan kita, jika kita mengerjakannya dengan senang dan sepenuh hati maka kita akan mengerjakannya dengan baik bahkan luar biasa. Karena orang yang suksesdi semua bidang adalah orang yang bekerja karena hasrat yang kuat, bukan karena kewajiban dan keuntungan.

FOKUSKAN PIKIRAN
Pelayanan kita harusnya berawal dari apa yang kita pikirkan. Maka diperlukan perubahan mental, suatu perubahan yang mendasari sikap kita. Tuhan akan lebih tertarik tentang mengapa kita mengerjakan sesuatu ketimbang pada apa yang kita kerjakan. Harusnya sikap lebih berarti daripada pencapaian.
Sebagai orang yang melayani harusnya kita lebih mengutamakan orang lain bukan diri kita sendiri. Karena terkadang kita melayani orang lain hanya agar orang menyukai kita, supaya dikagumi atau supaya mencapai tujuan pribadi kita sendiri. Sebenarnya itu bukan pelayanan tapi manipulasi.
Kita juga harusnya menyadari bahwaapapun yang ada dalam pelayanan bukanlah milik kita tapi milik Tuhan.
Sebagai orang yang benar-benar yang melayani kita tidak bersikap membanding- bandingkan, mengkritik atau bersaing dengan pelayan yang lainnya. Persaingan dalam pelayanan sangatlah perlu kita hindari karena sebenarnya kita berada dalam satu tim dan satu tujuan untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk mencuri kemuliaan Tuhan dari apa yang kita kerjakan dalam pelayanan. Karena dalam pelayanan kita memiliki talenta dan keunikan yang berbeda yang harusnya saling melengkapi.
Ketika Marta mengeluh kepada Yesus bahwa maria tidak membantu bekerja, Marta kehilangan hati pelayanan dalam dirinya. Sesungguhnya pelayan sejati tidak mengeluh tentang ketidakadilan, tidak memiliki kelompok yang mengasihani diri sendiri dan tidak membenci mereka yang tidak melayani. Mereka hanya mempercayai Allah dan tetap melayani. Sekarang apa sikap kita?
Kita mesti menaruh identitas diri kita didalam Kristus dalam pelayanaan. Karena ketika kita kita mendasarkan nilai dan identitas kita pada hubungan kita dengan Kristus, maka kita dibebaskan dari harapan-harapan orang lain dan itu memungkinkan kita benar-benar melayani orang lain dengan melakukan yang terbaik.
Harusnya pelayanan manjadi sebuah kesempatan bukan hanya kewajiban. Senang dalam menolong orang, memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mengerjakan pelayanan. Karena itu wujud ucapan syukur kita. Yakinlah janji-Nya sempurna atas apa yang kita bekerjakan dalam pelayanan.
“Bapa akan menghormati dan memberi upah kepada orang yang melayani Aku.”(band.Yohanes 12:26)
Rasul Paulus pun berkata,”Ia tidak melupakan apa yang kalian kerjakan bagi-Nya, dan kasih yang kalian tunjukkan kepada-Nya sewaktu menolong saudara-saudara seiman, dahulu dan sekarang.”(band. Ibrani 6:10)
Akhirnya, kita harus lebih semangat dan bertanggungjawab dalam melayani Tuhan juga sesama, lebih lagi karena banyak ladang yang belum dituai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar