Senin, 04 Oktober 2010

Jangan Lupa Katakan "Aku Mencintaimu"

Dua musim panas lalu keluargakuberlibur, tapi kami tidak pergi keluar kota. Kami pergi ke pusat kota Chicago untuk mengunjungi museum dan Navy Pier. Aku menyimpan semua potongan karcis dan foto liburan kam. Aat itu aku tidak tahu betapa benda-benda itu menjadi sangan penting bagiku.
Beberapa minggu kemudian, keluargaku baru saja pulang dari sebuah pesta. Ayah sama sekali tidak merasa sehat. Beberapa saat kemudian ibu memutuskan membwa ayah ke rumah sakit.
Ia pulang sekitar dua hari kemudian. Tampaknya seolah tidak ada yang tidak beres,tapi aku secara sengaja mendengar sebuah percakapan di telepon dan menyadari bahwa Ayahku menderita kanker.
Beberapa minggu kemudian, Ayah krembali ke rumah sakit untuk menjalani operasi paru-paru tempat kankernya ditemukan. Minggu itu, aku melewatkan hampir setiap malam di rumah seorang teman karena Ibu menghabiskan hampir seluruh waktunya bersama Ayah.

Ketika akhirnya aku bisa bertemu Ayah, kami menghabiskan waktu seharian tanpa bicara dan menonton TV bersama. Aku tidak menyukai situasi itu, dan Ayah tahu. Aku adalah Tuan Putri Ayah dan ia selalu mengatakan kepadaku bahwa ia akan mendampingiku selamanya. Itulah yang ia katakana.
Menjelang sore, kami harus pergi karena ia mulai merasa lemah. Aku lupa mengatakan akua mencintaimuketika kami pergi.
Beberapa hari kemudian,aku melewatkan satu malam di rumah temanku Melanie karena keesokan harinya kami akan berkemah. Kami tertawa dan mengikik sampai pukul sepuluh.
Ibu datang menemuiku keesokan hariny. Ia kelihatan sagat sedih. Ia memberitahuku bahwa keadaan Ayah sangat buruk. Meski kuatir aku tetap pergi berenang di perkemahan. Begitu mobil kami keluar dari halaman rumah, aku menoleh ke belakang dan melihat Ibu sudah mulai menangis.
Ketika akau pulang , ia berulangkali bertanya apakah aku ingin makan sesuatu sebelum ia bicara kepadaku. Lalu, ia memberitahukan bahwa Ayah sudah meninggal. Kami bersama menangis bersama selama berjam-jam. Tiba-tiba tak ada lagi yang terasa sama.
Ayah mengatakan bahwa ia akan salalu mendampingiku. Tiba-tiba aku menyadari sesuatu yang sangat penting: Ia akan selali mendampingiku, tapi bukan dengan cara yang kukira.Ia akan mengawasiku dari surga.
Sekarang kalau sedang merindukan Ayah, aku mengeluarkan karcis dan foto-foto itu, dan tak lama kemudian akau merasa bahagia. Dan akau akan selalu ingat apa yang ia katakan kepadaku. Jangan pernah tidur dalam keadaan marah pada seseorang, karena kau tidak bisa tahu apa yang akan terjadi dan kapan kau akan bertemu dengan orang itu lagi. Selalu katakana kepada orang yang kau sayangi bahwa kau mencintai mereka, ketika kau punya kesempatan.
By: Nicole Fortuna
((disadur dari Chiicken Soup for the Preteen Soul;
Gramedia Pustaka Utama Jakarta,2003; Hlm 194-196)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar