Senin, 04 Oktober 2010

Pentol dan Gorengan

Sesuatu yang enak tentunya berhubungan dengan memenuhi kebutuhan indra pengecap dan perut kita... Terkadang kita hanya mencari enaknya saja tapi tidak pernah memikirkan sesuatu hal yang sangat berdampak dalam kehidupan kita yaitu kesehatan. Maka jaman sekarang ini sudah merupakan bukan hal yang biasa bila mulai dari anak-anak dan kawula muda yang terkena penyakit yang konon katanya hanya menyerang orang-orang yag sudah berumur.Wah-wah berarti kita juga mesti bijak donk menyikapi hal ini....Pentol dan Gorengan adalah dua jajanan yang mau kita kenali lebih dalam lagi...Yuuuk!!

What is “Pentol”?
hohoho^_^
Dari namanya aja kita langsung bisa tahu dan membayangkan bentuk bahkan rasanya. ow...ow...ow yakin deh kalo dibayangkan akan membuat kita jadi ngiler,he Dari anak-anak sampai orang tua menggemari jajanan praktis ini tidak hanya sebagai cemilan tapi juga sebagai makanan pengganti makanan pokok yang harusnya kita konsumsi sesuai jadwal dan pola makan sehat kita seharusnya.
Mungkin kita tidak pernah berpikir apakah makan yang kita makan itu menjamin kesehatan kita dan bersifat higienis. Kalau diterawang lebih jauh metode pembuatan pentol ini sangatlah mudah dan biayanya pun tidak mahal, sehingga usaha dalam bidang ini sangat manjanjikan. Maka tidak heran kalau pedagang pentol sangat menjamur baik sebagai penjual keliling atau yang menetap. Sekolah, kampus, tempat-tempat umum dan ramai biasanya menjadi sasaran para pedagang ini untuk nongkrong dan menjajakan dagangannya. Dengan modal uang Rp 1.000,- pun kita dapat menikmatinya.

Nggak kalah nikmatnya...Gorengan!
Dalam berbagai kegiatan dan pertemuan menu ini sangatlah sering disajikan karena sifatnya yang sangat praktis dan pastinya harganya sangat terjangkau. Gorengan ini ada macam-macam bentunya berupa pisang goreng, tahu isi, bakwan , singkong dan lainnya.
Jajanan ini sangat digandrungi juga untuk mengganjal perut di kalangan anak sekolah dan mahasiswa untuk mengganti sarapan ataupun makan siang. Sungguh sangat nikmat apalagi kalau disantap saat lagi panas dan ‘anget-anget’nya. Sama halnya dengan pentol, dengan uang Rp1.000,- kita bisa menikmati rasanya yang mantap,he Kita bisa dengan mudah mendapatkan tempat untuk membelinya karena, banyak sekali penjual gorengan yang bisa kita temui nggak cuma di pasar tetapi di pinggir jalan, sekolah, kampus, bahkan di BJ (Bawah jembatan Kahayan,he).

Sehat nggak ya???
Beberapa waktu yang lalu kami berkunjung ke Dinas Kesehatan dan BPPOM di Palangkaraya ini, karena kami penasaran dengan penjelasan lebih lanjut tentang jajanan-jajanan ini. Tenyata dalam makanan tersebut terdapat zat yang berbahaya bagi tubuh manusia lho!! Tapi nggak semua pedagang menggunakan zat-zat tersebut. Tapi secara kasat mata, kita sangat sulit membedakan yang dibuat menggunakan zat-zat tersebut atau tidak.
Tahukah kita terkadang didalam pentol itu disisipkan zat aditif berbahaya yang bernama boraks ygn sebenarnya dimaksukan fungsinya sebagai pengawet dan penambah rasa nikmat. Ya ampun! Boraks sebenarnya dalah bahan pengawet kayu bukan pengawet makanan, memangnya kita pinokio si boneka kayu,he Seharusnya pentol adalah makanan segar bukan untuk diawetkan.
Sekarang bagaimana dengan gorengan? Wah, ternyata ada beberapa gorengan yang dibuat dengan diberi zat pewarna yang bertujuan untuk memberi warna agar terlihat lebih menarik, cerah dan segar. Zat pewarna tersebut adalah Methanyl Yellow yang biasanya kita lihat dalam wujud warna kuning keemasan pada yang membalut warna gorengan.

Pilihan Bijak...
Kedua makan tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam waktu yang lama secara terus-menerus akan bersifat fatal dan menimbulkan berbagai macam penyakit, misal penyakit kanker.
Sekarang semua pilihan kita untuk bisa lebih bijak dalam bila memang mau dan suka banget mengkonsumsi jajanan tersebut!! Diingat-ingat dulu manfaat juga bahkan akibatnya... Jangan cuma mikir enak!! Tapi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar