Senin, 04 Oktober 2010

Pemimpin Sejati

...”Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” (Yeremia 1:6) Kalimat tersebut diungkapkan seorang nabi pada zaman perjanjian lama karena Tuhan mengutusnya untuk menjadi nabi ketika dia masih muda. Hal yang namanya tidak Pede alias kurang percaya diri menghinggapi benaknya. Biasanya memang orang berpikir bahwa seorang pemimpin itu adalah hanya cocok buat orang yang spesial istilahnya punya karisma. Karena terkadang kita berpikir bahwa yang muda selalu dinomorduakan atau dipandang rendah jika menjadi pemimpin (1 Timotius 4:12). Ya tidak bisa kita pungkiri bahwa itulah kenyataan masa kini.
Harus kita sadari bahwa sejak semula Tuhan memanggil kita untuk menjadi seorang pemimpim. Kalau saat ini kita sedang terkena wabah virus minder dan nggak pede karena merasa tak pernah dilahirkan sebagai leader tapi punya keinginan untuk belajar menjadi seorang pemimpin yang baik dan pastinya mau mengembangkan dan mengevaluasi diri berarti masih ada peluang. Don’t worry be happy..

Kalau begitu mari kita mulai petualangan dan pengenalan tentang bagai mana menjadi seoarang pemimpin yang baik. Pastinya kita akan mengubah seorang yang awalnya skeptis tapi kemudian akrab dengan yang namanya kepemimpinan.

LEADERSHIP
Awalnya kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan Leadership. Dalam leadership ini terkandung beberapa unsur penting. Ibarat memasak kita perlu berbagai macam bumbu.
a. Look to the future (Kekuatan seorang pemimpin)
Kekuatan seorang pemimpin terletak pada visi yang dimilikinya karena visi akan menentukan keberhasilan seorang pemimpin. Visi adalan tujuan yang ingin dicapai, dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai maka memudahkan dalam menentukan fokus dalam melangkah. Visi lebih dari sekedar mimpi tapi berada diluar batas perkiraan bahkan kepastian. Karena visi akan menimbulkan semangat yang berkobar dan menyala dalam dirinya.
b. Excellent servant (Kerendah hatian seorang pemimpin)
Hati sebagai hamba dan siap melayani harusnya dimiliki oleh setiap pemimpin karena pastinya Tuhan Yesus sendiri yang telah memberikan teladan itu bagi kita. Konflik dalam kepemimpinan itu sering muncul karena gagal mempraktekannya.
c. Attitude (Kebesaran seorang pemimpin)
Bagaimana kita bersikap adalah merupakan hal yang sangat berpengaruh dengan kepemimpinan kita. Sikap juga sedikit banyaknya akan menentukan kesuksesan kita sebagai seorang pemimpin. Karena visi dipadukan dengan sikap yang benar kan menghasilkan potensi tanpa batas. Sikap yang benar adalah keputusan, mempengaruhi kepercayaan, menggugah rasa tanggung jawab, mengatur pola pikir kita.
d. Develoving Leader ( Mahkota seoarang pemimpin)
Menjadi seorang pemimpin bukan berarti ibarat menjadi sebuah bendungan atau laut mati yang berkutat pada diri sendiri tapi menjadi sungai yang mengalir, memiliki semangat untuk mendukung lahirnya pemimpin-pemimpin baru. Adalah suatu kebanggaan bila mampu mnghasilkan kader pemimpi baru yang bahkan lebih baik lagi darinya. Rasul Paulus pun melakukan hal demikian pada Timotius dan Titus sebagai anak rohaninya yang akhirnya lahir sebagai pemimpin-pemimpin baru.
e. Responsibility (Makanan seorang pemimpin)
Responsibility adalah orang yang memiliki kemampuan untuk merespons situasi tertentu sehingga kehidupannya berdampak dan bebeda. Rasul Paulus adalah seorang yang layak kita teladani karena hidupnya begitu maksimal, luar biasa dan hebat, Karena dari kehidupannyalah kita dapat menarik ka=esimpulan bahwa dia meneladankan kehidupan yang penuh tanggungjawab. Tanggungjawab inilah yang harus diperjuangkan seorang pemimpin.
f. Relationship (Gaya hidup seorang pemimpin)
Seorang pemimpin yang berhasil memimpin orang lain harus menghargai orang seperti apa adanya, percaya mereka melakukan yang terbaik, memuji keberhasilan mereka dan menerima tanggungjawab pribadi atas orang yang dipimpinya. Firman Tuhan mengatakan bahwa seorang pemimpin yang rindu memiliki hubungan yang hebat harus menjadi sahabat orang-orang yang dipimpinnya (Amsal 17:17)

Pada akhirnya inti dan sumber kekuatan seorang pemimpin sebenarnya adalah hubungannya dengan Tuhan (Yesaya 40:30-31). Karena hadirat Tuhan adalah prioritas utama yang harus dikejar setiap pemimpin muda. Parjumapaan dengan Tuhan dilakukan memlalui penyembahan pribadi, doa pribadi, saat teduh pribadi dan puasa pribadi. Sehingga masalah, tantangan, hambatan dan gunung besar kan mampu dilewati dan akan menjadi lebih dari seorang pemenang. So semangat ya anak muda Tuhan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar