Minggu, 03 Oktober 2010

Polusi di Sungai Kahayan


Sungai Kahayan merupakan salah satu sungai yang terletak di Kalimantan Tengah. Luasnya mencapai 81.648 kilometer kuadrat, dengan panjang 600 kilometer, kedalaman 7 meter dan lebar 500 meter. Sungai ini menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Tengah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti mandi, memasak, air minum, mencuci dan sebagainya. Namun, sangat disayangkan karena Sungai Kahayan kini sudah tercemar oleh Mercury dari pertambangan tradisional, yang merupakan bahan yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan merugikan lingkungan karena menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia yang mengkonsumsinya, mempengaruhi hewan maupun tumbuhan sungai dan mempengaruhi lingkungan sekitar sungai yang dicemari. Pencemaran juga terjadi akibat erosi tanah yang berakibat tingginya tingkat sedimentasi pada sungai, limbah rumah tangga, limbah pertanian, maupun limbah industri.
Pencemaran air Sungai Kahayan ini terjadi akibat penambang emas secara tradisional yang menggunakan bahan berbahaya yaitu Mercury. Hampir 6000 unit mesin penambang emas tersebut dioperasikan di sepanjang sungai Kahayan, maka dapat diperkirakan bahwa setiap tahunnya jumlah Mercury yang dibuang ke sungai mencapai 10-24 ton. Selain itu, limbah rumah tangga (organik dan non-organik) memberikan nilai pencemaran bagi air sungai Kahayan walaipun persentasenya kecil. Erosi tanah pun terjadi karena adanya penebangan hutan di sekitar sungai sehingga menyebabkan tingginya tingkat sedimentasi. Kegiatan pertanian pun menyebabkan pencemaran air sungai akibat penggunaan pupuk dan pestisida yang larut pada tanah yang akhirnya mengalir ke sungai.
Banyaknya penyebab pencemaran tersebut berdampak sangat luas, baik terhadap makhluk hidup di air, estetika lingkungan maupun terhadap kesehatan masyarakat. Dampak terhadap makhluk hidup di sungai Kahayan yaitu menurunnya kadar oksigen sehingga kehidupan dan pertumbuhannya terganggu, di beberapa lokasi tejadi ledakan pertumbuhan ganggang dan enceng gondok yang mengurangi cahaya matahari yang masuk ke permukaan air sehingga mempengaruhi proses fotosintesis. Pada bulan juni lalu, ribuan ikan keramba mati karena keracunan akibat Mercury dan tingkat kekeruhan sungai yang tinggi. Semakin banyak limbah rumah tangga (organik dan non organik) yang dibuang ke sungai kahayan menyebabkan bau yang menyengat dan tumpukan sampah pada beberapa lokasi di sepanjang sungai Kahayan mengurangi estetika lingkungan. Selain itu yang pencemaran tersebut juga berdampak pada kesehatan masyarakat terutama akibat dari kandungan mercury pada air yang menyebabkan pertumbuhan terhambat, flek hitam pada kulit, kanker kulit, rusaknya sistem syaraf termasuk syaraf otak, gangguan ginjal dan hati bahkan menyebakan kematian. Penebangan hutan dan pertambangan emas liar pun mengakibatkan kondisi kualitas (debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan dan kemarau. Selain itu, penurunan cadangan air serta tingginya laju sedimentasi dan erosi menyebabkan banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau. Pendangkalan sungai pun terjadi akibat tingkat sedimentasi dan erosi yang tinggi sehingga mengganggu lalu lintas sungai.
Penanggulangan pencemaran air di Sungai Kahayan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara teknis maupun non teknis. Penanggulangan secara teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan daengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam kegiatan pertambangan, industri maupun teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan tersebut yang meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri, pertambangan atau kegiatan yang berhubungan dengan sungai terhadap cara pembuangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah, atau menambah alat bantu seperti Instalasi Pengolahan Air Bersih, Instalasi Pengelolaan Air limbah yang terpelihara sehingga dapat mengurangi pencemaran. Kita pun dapat memulai penanggulangannya dari diri sendiri dengan mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari, mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut. Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran di sungai Kahayan akan berkurang dan kualitas masyarakat akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.
Oleh : Jessica Eka Pratiwi, ST (tugas Bahasa Inggris untuk Penelitian)

Terjemahan :

POLUTTION IN THE KAHAYAN RIVER
Kahayan river is one of the river located in Central Kalimantan. The wide reach 81,648 square kilometers, with a length of 600 kilometers, the depth of 7 meters and width of 500 meters. This river is a source of life for the people of Central Kalimantan to meet the needs of daily living such as bathing, cooking, drinking, washing and so forth. However, it is very unfortunate because Kahayan river now been tainted by Mercury from the traditional mining, which is a material that is harmful to human body and harm the environment because it causes many diseases to humans who consume them, affects animals and plants affect the environment surrounding the river and a polluted river. Pollution also occurs due to soil erosion resulting in high rates of sedimentation in rivers, municipal waste, agricultural waste, and industrial waste.
This pollution caused by traditional gold miners who use hazardous materials that is Mercury. Nearly 6000 units of gold miners are operated along the river Kahayan, it can be estimated that each year the amount of Mercury is discharged into the river reaches 10-24 tons. In addition, household waste (organic and non-organic) gave value for river water pollution Kahayan although a small percentage. Soil erosion also occurs because of deforestation around the river, causing high rates of sedimentation. Agricultural activities also lead to pollution of river water due to the use of fertilizers and pesticides are soluble in the soil which eventually flows into rivers.
Number of causes of pollution are very broad impact, both on living beings in the water, environmental aesthetics and public health. The impact on living creatures in the river Kahayan namely decreasing levels of oxygen so that life and its growth is interrupted, an explosion occurred in some locations water hyacinth and algae growth that reduces sunlight entering the water surface and thus affects the process of photosynthesis. In last June, thousands of fish cages to die because of poisoning due to Mercury and a high level of turbidity river. More and more household waste (organic and non organic) are discharged into the river Kahayan cause strong odors and piles of garbage at several locations along the river Kahayan reduce environmental aesthetics. In addition, the pollution is also affecting public health, especially due to the mercury content in water can cause stunted growth, black spots on the skin, skin cancer, damage to the nervous system including brain nerve, kidney and liver disorders and even cause death. Deforestation and illegal gold mining had resulted in quality condition (discharge) into fluctuating river water between the rainy and dry seasons. In addition, the decline in water reserves and the high rate of sedimentation and erosion caused flooding in the rainy season and drought in the dry season. Silting of the river also occur due to sedimentation and erosion rates are high and therefore interfering with river traffic.
Prevention of water pollution in Kahayan River can be done in two ways, namely technical and non technical. Response technically that is an attempt to reduce environmental pollution by creating legislation that can plan, organize and supervise all kinds of mining activities, industries and technology so that there is no pollution. This legislation should provide a clear picture of the activities that comprise EIA, regulatory and supervisory activities and instill discipline behavior. While prevention is technically based on the treatment of industrial, mining or related activities with the river on the disposal is, for example by changing the process, manage waste, or adding tools such as Water Treatment Plant, Waste Water Management Installation is maintained so as to reduce pollution. We can start from ourselves overcome by reducing waste production (minimize) that we generate each day, recycle (recycling) and recycling use (reuse) of garbage. Through pollution prevention, it is expected that the pollution in the river Kahayan will be reduced and the quality of the community will be enhanced, so that will get a safe water source, clean and healthy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar