Senin, 04 Oktober 2010

Pelangi Kasih

“Ku telah mati dan tinggalkan cara hidupku yang lama, semuanya sia-sia dan tak berarti lagi...Hidup ini ku letakan pada mezbahMu ya Tuhan, jadilah padaku seperti yang Kau ingini.”
Bait lagu yang mengalun itu menyesak di dalam jiwa Nika, membuat air matanya mengalir deras tak tertahankan. Matanya melayang jauh hingga sampai pada titik khayal ingatannya. Kesalahan yang tampak jelas menghantui jiwanya, membuat jiwanya diterpa ketakutan yang mendalam. Ia bahkan tak mengerti kenapa semua itu bisa terjadi. Kejadian malam itu menghilangkan sejuta harapan Nika, karena menanggung akibat kesalahan itu.
Khayal pilu itu pun terhempas karena terdengar suara lembut memanggil Nika. “Nik, ada telpon tuch dari Alex!” kata mamanya. Nika pun bergegas mengangkat telepon. Terdengar suara dengan nada sedih menyapanya, “Haloo, Nik! Apa kamu baik-baik saja karena sejak kemaren aku telpon hp kamu tapi nggak aktif .” “ Aku baik-baik saja, Lex!” sahutnya dengan getir. “ Nik, maafkan aku! Aku nggak pernah berniat menyakitimu. Aku akan bertanggung jawab.” kata Alex dengan nada meyakinkan. “ Tapi bagaimana dengan keluarga kita, teman-teman kita bahkan pelayanan kita Lex? Aku takut menghadapi semua kenyataan ini.” kata Nika terbata menahan isaknya. Nika pun mengakhiri pembicaraan dan menutup telpon Alex. Nika pun kembali ke kamarnya dan tangisnya pun kembali pecah.

***
“Chris, Nika kemana ya? Kok beberapa minggu ini nggak ada hadir dalam ibadah sel?” tanya Hellen heran. “Ehm, iya ya, biasanya tuh anak paling rajin en semangat.” Sahut Chris sambil memainkan gitarnya dengan lagu Kingkong badannya besar, karena cuma lagu itu yang dia ingat kuncinya. ”Wah, belakangan ini Alex juga jarang latihan band padahal sebentar lagi ada festival band rohani antar gereja!?” tambah Chris. Alex merupakan salah satu personel band rohani di gereja mereka.“ Wah sepertinya kita harus tanggap darurat neh, gimana kalo ntar sore pulang ibadah sel kita ke rumah Nika. Soalnya hpnya nggak aktif terus neh.” kata Hellen. “ Oukay, kalo gitu kita berangkat sel sekarang yuk,ntar telat .” ajak Chris. Mereka pun meluncur dengan jetmatic milik Chris menuju gereja.
“ Nik, kamu baik-baik aja?” tanya Hellen dengan nada sedikit kuatir. “Ehm, kamu nggak sakitkan?” tambah Chris sambil menyambar gitar yang tergantung di dinding kamar Nika dan siap-siap memaikan lagu Kingkong badannya besar lagi. “E...e...e aku baik dunk, neh lihat! “jawab Nika sambil memutar-mutar badannya mirip model yang memperagakan baju keluaran terbaru buatan designer terkenal. Ketiganya tertawa cekikikan.
“Tapi kok kamu rada pucat Nik dan matamu sembab tuh!” tanya Helen heran. Ow,ow,ow tuan putri nangis ya??” goda Chris sambil terus saja memainkan petikan gitar lagu itu-itu aja, ya pastinya tetap lagu Kingkong badannya besar. “ Nggak kok, plis deh jangan lebay!!” jawab Nika bercanda. “So, kemana aja neh kok menghilang dari peredaran, bertapa di gua hantu ya Bu?” goda Chris sambil tertawa cekikikan.
“ Sebenarnya ada apa sih Nik? Aku nggak yakin kamu baik-baik aja, cerita dunk! Kamu ada masalah ya?” tanya Hellen dengan nada serius. Suasana jadi hening. “ Len,aku malu ma kalian, aku sudah ngecewakan semuanya.” kata Nika menahan isak tangisnya hingga membuat matanya berkaca-kaca menahan butiran air bening yang sebentar lagi kan jatuh tumpah menghiasi wajahnya.
“ Apa maksumu Nik? Kami nggak ngerti.” tanya Hellen penasaran. ” Nik, ceritakan saja pada kami, kami akan membantu semampu kami.” kata Chris dengan serius memperhatikan Nika. “ Aku hamil Len!” jawab Nika dengan suara tertahankan hampir-hampir tak terdengar. ”Apa??” pekik Chris dan Hellen bersamaan dengan wajah sangat speechless hingga perlu waktu beberapa menit untuk menguasai diri dan kembali fokus pada apa yang mereka sedang bicarakan. “ Kok bisa??” tanya Hellen sambil menenangkan diri. “Aku dan Alex telah berbuat salah malam itu,sewaktu aku harus menginap di rumahnya saat semua keluarganya ke luar kota, setelah itu pun kami beberapa kali melakukannya lagi dan akhirnya aku hamil.” jawab Nika dengan nada tegar. “Gimana ortumu?” tanya Chris. “Aku belum berani bilang ma mereka, aku takut!” kembali terdengar isak tangis Nika. “ Aku nggak tau mesti gimana, semua rencana dan impianku hancur, hidupku sudah nggak berarti lagi, masa depanku sudah hilang. Aku malu pada semua keluargaku, teman-teman terlebih lagi Tuhan. Aku sudah kecewakan Dia, aku nggak layak lagi bagiNya.” Ujar Nika dengan tangisnya makin meledak dipelukan Hellen.
Chris pun menghela nafas panjang, “Nik, siapa bilang kamu nggak layak lagi bagi Dia, Yesus sayang kamu apapun keadaan kamu, Dia nggak pernah tinggalin kamu, hanya saja kamu terlalu larut dengan rasa bersalahmu yang merupakan salah satu tipuan iblis yang mau jauhkanmu dari Yesus. Kamu nggak boleh terpuruk seperti ini, Nik!! Kamu harus bangkit!”
“Nik, menjauh dari Tuhan nggak menyelesaikan masalahmu, kamu harus kembali padaNya dan mohon ampun, percayalah Dia akan memelukmu dalam kasihNya, hingga beban yang kamu rasa diringankanNya dan kamu pasti bisa hadapi semuanya.” Ujar Hellen memberi Nika semangat.
“ Tapi aku sangat berdosa, aku tau apa yang benar tapi aku melanggarnya, aku sudah mengecewakan semua.” kata Nika sambil menyeka air matanya yang menganak sungai.
“Nik, bagaimana dengan Alex? Apa dia akan bertanggung jawab?” tanya Chris sambil memperbaiki posisi duduknya. “Ehm,rencananya besok dia mau bicara dengan orang tuaku, tapi aku takut karena dari dulu orang tuaku tidak pernah menyetujui hubungan kami.” kata Nika sambil menghela nafas panjang.
“Nik, kamu harus surrender all ma Tuhan atas semuanya, percayalah Dia sayang kamu!” kata helen menyemangati Nika dan menggenggam erat tangan Nika dan mereka bersama berdoa bersama untuk mengakhiri pembicaraan mereka malam itu sebelum Hellen dan Chris pulang.
Mata Nika tertuju pada tumpukan buku di meja belajarnya. Dia mengambil satu dari antara buku itu yang nampaknya kusam berdebu karena mungkin sudah lama tidak dipergunakan pemiliknya. Seakan berteriak memanggil Nika dan bersorak bahagia saat Nika mulai membuka dan membacanya.
“ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” (Matius11:28-30).
Begitu segar Air Surgawi menyirami hati Nika yang gersang karena ketakutan dan rasa bersalahnya. Nika baru sadar bahwa Ia salah meragukan kasih dan pengampunan Tuhan. Dia sama sekali nggak pandang hina keadaannya yang terasa hancur dan tak berarti.
Nika berlutut disamping tempat tidurnya, dia melipat tangan dan mulai berdoa “Tuhan, Engkau adalah Allah yang mengetahui keluhan yang tak terkatakan, aku tidak layak bagiMu karena dosaku, sekian lama aku lari darimu dalam kegelapan dosaku ternyata kusadari hanya Engkau Tuhan jawaban tiap pergumulanku, aku ingin tinggalkan dosaku dan ubahlah hidupku jadi baru. Biarlah salah dan dosaku jadi cambukan berharga untuk semangatku untuk lebih mencintai Engkau Tuhan. Aku ingin tetap lanjutkan jalanku dalam pertandingan ini dihidupku, hingga dapat kucapai finishku dalamMu. Biarlah kehendakMu yang jadi. Amin!” Lelap tidurnya malam itu karena penyerahan diri serta pengampunan telah didapatkannya. Ringan beban yang selama ini membuatnya terpuruk sebab Tuhan membantu mengangkatnya.
***
Keesokan harinya sesuai janji Alex pada Nika. Alex beserta keluarganya datang ke rumah Nika. Walau sangat sedih dan terkejut menerima kenyataan tetapi kedua orang tua Nika akhirnya menerima kenyataan dengan lapang dada. Pertemuan antara keluarga Nika dan Alex pun berjalan dengan lancar, kedua pihak keluarga memutuskan untuk menikahkan Nika dan Alex secepatnya. Orang tua mereka pun memaafkan kesalahan mereka. Terlebih sukacita dan syukur jauh di dalam lubuk hati Nika dan Alex karena besar kasih serta pengampunan Tuhan yang telah menebus segala dosa mereka dengan darahNya.
Kita tak mampu mengubah apa yang sudah terjadi tapi masih ada kesempatan bagi kita untuk berubah dan menemukan masa depan dalam Tuhan.
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23:18)
Apapun kesalahan yang sudah kita lakukan, Dia adalah Allah yang terlalu baik karena Dia selalu menawarkan pengampunan bagi tiap pribadi yang mengakui salahnya dengan tulus ikhlas. Jika kita tau apa yang kita lakukan itu salah. Stop! Jangan lakukan lagi! Tapi datanglah pada Tuhan dan minta ampun padaNya!
“Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! Katakanlah kepada-Nya : “Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.” (Hosea 14:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar